trailerrentalsbyowners – Bitcoin kembali menorehkan rekor bersejarah dengan menembus harga tertinggi sepanjang masa di level USD126.000 atau setara Rp2,1 miliar per koin. Pencapaian ini memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset digital paling bernilai dan menjadi simbol kepercayaan pasar terhadap mata uang kripto di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Kenaikan harga tersebut memperpanjang tren positif Bitcoin yang telah meningkat hampir dua kali lipat dalam setahun terakhir. Berdasarkan data pasar, nilai tertinggi sempat mencapai USD126.080 sebelum stabil di kisaran USD124.700. Meski volatilitas meningkat, ketahanan harga menunjukkan keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.
“Baca Juga: Hujan Badai Terjang Tangsel, Reklame Ambruk Timpa Rumah”
Aset kripto lain seperti Ethereum dan XRP turut menguat, masing-masing di level USD4.600 dan USD2,9 per koin. Kenaikan serentak ini menandakan kepercayaan pasar terhadap aset digital utama kembali menguat setelah periode stagnasi. Lonjakan harga Bitcoin sendiri didorong oleh derasnya arus modal institusional serta melemahnya dolar AS yang membuat investor beralih ke aset lindung nilai.
ETF Bitcoin yang dikelola oleh perusahaan global seperti BlackRock dan Fidelity mencatat arus masuk miliaran dolar hanya dalam sepekan terakhir. Penurunan cadangan Bitcoin di bursa ke level terendah enam tahun juga mempersempit pasokan di pasar spot, memperkuat tekanan kenaikan harga.
Vice President Indodax, Antony Kusuma, menilai rekor baru ini menandai fase kematangan Bitcoin sebagai aset global.
“Pencapaian USD126.000 membuktikan Bitcoin kini menjadi bagian penting dari strategi diversifikasi lembaga keuangan dunia,” ujarnya di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Menurut Antony, reli kali ini berbeda dari euforia 2021 yang didorong investor ritel. “Sekarang, pergerakan pasar lebih rasional, ditopang permintaan institusional dan suplai yang kian menipis,” tambahnya. Ia menilai tren ini bisa menjadi sinyal awal siklus bullish baru bagi aset kripto global.
Bitcoin Sentuh Rekor Masuki Fase Kematangan, Investor Diminta Waspadai Euforia Pasar
Vice President Indodax, Antony Kusuma, menegaskan bahwa lonjakan harga kali ini memiliki dasar yang lebih kuat dibanding siklus sebelumnya. “Kita tidak lagi melihat kenaikan berbasis hype. Sekarang, kenaikan Bitcoin dibangun atas kepercayaan dan penerapan nyata di berbagai sektor,” ujarnya, Rabu (8/10/2025). Menurutnya, Bitcoin kini diadopsi secara luas sebagai alat pembayaran lintas negara, aset treasury perusahaan, dan instrumen lindung nilai terhadap inflasi.
Antony juga mengungkapkan bahwa di pasar domestik, aktivitas perdagangan kripto meningkat signifikan di Indodax setelah rekor harga baru tercapai. “Hal ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap investasi kripto sebagai strategi keuangan jangka panjang,” jelasnya. Ia menilai, dengan dukungan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia berpeluang menjadi pusat industri kripto paling progresif di Asia Tenggara.
“Baca Juga: Purbaya Sidak Bea Cukai dan Imigrasi Bandara Soetta”
Lebih lanjut, Antony menyebut keterbatasan suplai Bitcoin yang hanya 21 juta unit menjadikannya “emas digital” modern dengan nilai yang terus meningkat. “Ketika permintaan tumbuh dan pasokan tetap terbatas, harga wajar Bitcoin cenderung naik secara alami,” katanya.
Meski begitu, ia mengingatkan investor agar tetap berhati-hati. “Selama Bitcoin bertahan di atas USD120.000, tren bullish masih kuat. Namun, disiplin dan strategi jangka panjang seperti Dollar-Cost Averaging (DCA) tetap penting untuk menghindari risiko euforia pasar,” imbaunya.
Antony menambahkan, kenaikan Bitcoin juga membawa efek positif bagi aset kripto lain seperti Ethereum dan XRP. “Ketika Bitcoin naik, modal biasanya berputar ke altcoin utama. Ini menandakan seluruh ekosistem kripto sedang memasuki fase pertumbuhan berikutnya,” pungkasnya.




Leave a Reply